Kamis, 04 Februari 2010

azas kurikulum

A. Azas Filosofis
Filsafat adalah suatu sistem nilai-nilai atau pandangan hidup. Ilmu menghasilkan pengetahuan, akan tetapi tujuan dan pemakaian pengetahuan itu ditentukan oleh filsafat. Adapun kegunaan filsafat pendidikan adalah :
 Menentukan arah kemana anak-anak harus dibawa
 Menentukan gambaran yang jelas tentang hasil yang harus kita capai
 Menentukan cara dan proses untuk mencapai tujuan pendidikan
 Tujuan pendidikan memungkinkan si pendidik menilai usahanya
 Memberikan motivasi dan dorongan bagi kegiatan-kegiatan pendidikan

B. Azas Psikologis
1. Psikologi belajar
Teori yang kita anut dapat turut menentukan bahan pelajaran yang disajikan dan metode untuk mengajarkanya. Jadi terdapat hubungan yang erat antara kurikulum dan psikologi belajar. Sebagai pendidik yang menjalankan kurikulum, kita harus berpendapat tentang belajar. Konsep tentang belajar menentukan
 Bahan pelajaran yang akan disajikan kepada anak
 Kegiatan belajar
 Merencanakan kondisi yang optimal untuk proses belajar
2. Psikologi Anak
Anak merupakan hal yang penting yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kurikulum. Ada beberapa cara untuk mempelajari anak, diantaranya dengan cara mengamati anak, mengadakan percakapan dengan anak, menyelidiki pekerjaannya serta hal lainya yang dapat diamati.

C Azas Sosiologis
Pengajaran mencapai hasil yang baik apabila didasarkan atas interaksi antara murid dan masyarakat lingkungan sekitarnya. Apa yang dipelajari anak hendaknya terdapat dalam masyarakat dan karena itu berguna bagi kehidupan anak sehari-hari.
Penerapan asas sosiologi pada pengembangan kurikulum misalnya:
1. Keadaan fisis lingkungannya, pada kurikulum terdapat pembelajaran iklim, keadaan tanah dsb.
2. Penduduk, jumlah penduduk, mata pencaharian penduduk serta sususnan penduduk dsb.
3. Organisasi dalam masyarakat, seperti perkumpulan dagang, politik, olahraga dll.
Pada dasarnya dunia sekitar manusia dapat digolongkan menjadi tiga bagian besar yaitu :
1. Dunia Alam Kodrat
Dunia alam kodrat yaitu segala sesuatu di luar diri manusia yang bukan buatan manusia, misalnya gunung, lautan, cuaca, sungai, hutan dan sebagainya. Dalam penyusunan isi bahan pelajaran alam kodrat banyak memberi inspirasi untuk dipelajarinya.
2. Dunia Sekitar
Benda-benda buatan manusia ini dapat dibuat oleh manusia untuk kperluan pemuasan kebutuhan manusia, yang dapat berupa paling sederhana sampai yang sangat kompleks misalnya: meja, kursi, alat makan, TV, radio, komputer sampai dengan alat ruang angkasa.
3.Dunia Sekitar Manusia
Dunia sekitar manusia ini merupakan dunia sekitar yang paling kompleks selau berubah dan dinamis. Interaksi antara individu yag satu dengan yang lainnya terjadi saling aktif. Oleh karena itu agar interaksi dapat berjalan dengan tertib diadakann norma-norma baik secra tertulis maupun tidak tertulis. Dalam pergaulan inilah masing-masing individu saling mendewasakan diri, dimana yang satu dengan yang lainnya saling take and to give.


D. Azas Organisatoris Kurikulum
Organisasi kurikulum yaitu pola atau bentuk pelajaran yang disusun dan disampaikan kepada murid. Ini merupakan suatu dasar yang penting dalam pembinaan kurikulum dan berhubungan erat dengan tujuan program pendidikan yang hendak dicapai, karena bentuk kurikulum turut menentukan bahan pelajaran, urutanya, dan cara menyajikanya kepada siswa.
Berbagai bentuk organisasi kurikulum diantaranya sebagai berikut :
1. Separate-subject kurikulum
2. Korelasi kurikulum
3. Integrasi Kurikulum
Pada asas organisatoris belajar mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. belajar berdasarkan keseluruhan
b. belajar pembentukan kepribadian
c. belajar berkat pemahaman
d. belajar berdasarkan pengalaman
e. belajar akan lebih berhasil jika dihubungkan dngan minat, perhatian, dan kebutuhan siswa.
Tri adalah tiga Con singkatan dari ( concentric, continue dan convergensi), teori adalah dasar pemikiran.
1. Concentris
concentric artinya berpusat pada tempat. Maksudnya anak mendapat pengalaman dan berkembang dimulai dari mana ia hidup.
2. Continue
continue artinya terus berlanjut, jangan berhenti di tempat. Anak makin lama makin berkembang. Sesuai denagn perkembangan itulah anak diberikan kesempatan untutk mngembangkan pengalamannya secara terus mnerus keluar dari lingkungannya sehingga menerobos ke daerah lainnya.
3,. Convergensi
convergensi artinya pertemuan dari dua arah yang menjadi satu titik. Kalau setiap anak dari berbagai daerah melaksanakan kegiatan secara concentric, kemudian melaksanakan perkembangan secara continue, denga sendirinya walaupun titik berangkatnya setiap anak berbeda-beda atas kebudayaan setempat, akhirnya akan terjadilah convergensi ,.
Atas dasar teori Tri Con Teori Ki Hajar Dewantara dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar