Kamis, 04 Februari 2010

merumuskan tujuan dan kompetensi dasar dari indikator

A. Tujuan Kurikulum
Tujuan dari kurikulum adalah sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar).
Tujuan pendidikan nasional yang merupakan tujuan jangkan panjang, tujuan ideal pendidikan bangsa Indonesia.Tujuan institusional, merupakan sasaran pendidikan sesuatu lembaga pendidikan.Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sesuatu program studi.Tujuan instruksional, merupakan target yang harus dicapai oleh sesuatu mata pelajaran. Yang masih dibagi menjadi tujuan instruksional umum (tujuan jangka panjang) memerlukan waktu yang lebih lama dan lebih sukar diukur dan tujuan instruksional khusus (tujuan jangka pendek) misalnya penekanan pada perilaku siswa.Dengan tujuan yang jelas, dapat diupayakan berbagai kegiatan atau perangkat untuk mencapainya.

B. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran ter¬tentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe¬tensi dalam suatu pelajaran.

C. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilai¬an mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera¬sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

D. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan pro¬sedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe-tensi. Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh se¬kolah/madrasah dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku¬buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri; Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik
adalah 1 : 1 per mata pelajaran; Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku refe¬rensi dan sumber belajar lainnya;
Guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di per¬pustakaan sekolah/madrasah.
2.Isi kurikulum
Mencakup pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh siswa dalam kegiatan belajar di sekolah. pengalaman-pengalaman ini mencakup tujuan khusus, bahan ajaran, strategi mengajar, media dan sumber belajar. (Pengembangan Kurikulum:105). Pengalaman-pengalaman ini dirancang dan diorganisir sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh siswa sesuai dengan tujuan.

3.Metode belajar
Ialah bagaimana cara siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai tujuan.
Menurut Tyler metode belajar yang efektif adalah:
Berkesinambungan yaitu adanya pengulangan kembali unsur-unsur utama kurikulum, misalnya keterampilan membaca.
Berurutan yaitu isi kurikulum diorganisasi dengan cara mengurutkan bahan pelajaran sesuai dengan tingkat kedalaman yang dimiliki.
Keterpaduan yaitu adanya penggabungan yang menunjukkan kepada hubungan horizontal pengalaman belajar yang menjadi isi kurikulum, sehingga dapat membantu siswa memperoleh pengalaman itu dalam satu kesatuan.(pengembangan inovasi dan kurikulum: 6)
4.Evaluasi kurikulum
Berfungsi untuk:
Mengetahui apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai atau tidak.
Untuk menilai apakah proses kurikulum berjalan secara optimal atau tidak.
Perbaikan-perbaikan kurikulum seperlunya
Dua sasaran utama dalam mengevaluasi, yaitu evaluasi terhadap hasil kurikulum dan evaluasi terhadap proses kurikulum.
5.Kedudukan kurikulum dalam pendidikan
Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, ataupun masyarakat. Misalnya dalam keluarga orang tua menginginkan anak yang soleh, sehat, pandai dan sebagainya tetapi orang tua sering tidak mempunyai rencana yang jelas.
Disinilah pendidikan dalam lingkungan sekolah berperan lebih dibandingkan dengan pendidikan dikeluarga ataupun dimasyarakat. Kelebihan tersebut adalah:
1. pendidikan formal di sekolah memiliki lingkup isi pendidikan yang lebih luas, bukan hanya berkenaan dengan pembinaan segi moral tetapi juga ilmu pengetahuan dan ketrampilan.
2.pendidikan sekolah memberikan pengetahuan yang lebih tinggi, lebih luas dan mendalam.
3.sekolah memiliki rancangan atau kurikulum secara formal dan tertulis, pendidikan di sekolah dilaksanakan secara berencana dan sistematis.
Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di sekolah, hal ini berarti bahwa kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran.
 Tujuan pendidikan dan pengajaran
 Tujuan Pendidikan Umum
 Tujuan Institusional
 Tujuan Kurikuler
 Tujuan Instruksional Umum
 Tujuan Instruksional Khusus

Orientasi pelajaran
Keseimbangan antara kognitif, keterampilan dan sikap.
Keseimbangan antara pelajaran teori dan praktek
Menunjang pada ketercapaian tujuan pendidikan dan pengajaran
Kualifikasi lulusan
Jelas dan terarah pada lapanga kerja tertentu
Mengandung aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor
Organisasi kurikulum
Pendekatan bidang studi program terdiri dari :
Program umum, akademik/kejuruan,pendidikan keterampilan.
a. menentukan tujuan
dalam penyususnan suatu kurikulum, merumuskan tujuan merupakan langkah pertama dan utma yang harus dikerjakan. Sebab, tujuan merupakan arah atau sasaran peniidkan. Merumuskan ujuan kurikulum, sebenarnya sangat tergantung dari teori dan filsafat pendidikan serta model kurikulum apa yag dianut. Bagi pengembang kurikulum subjek kademis, maka pengusaan berbagai konsep dan teori seperti yang tergambar dalam disiplin ilmu merupakan sumber tujuan utama. Kurikulum yang demikian kemudian dinamakan sebagai kurikulum yang bersifat discipline oriented.
b. Menentukan pengalaman belajar
Langkah kedua dalam proses pengembangan kurikulum adalah menentukan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Pengalaman belajar menunjukan kepada aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran.
c. Mengorganisasi pengalaman belajar
Langkah yang ketiga dalam merancang suatu kurikulum adalah mengorganisasi kan pengalaman belajar baik dalam bentuk unit mata pelajaran,maupun dalam bentuk program.
d. Evaluasi
Proses evaluasi merupakan langkah yang sangat pening untuk mendapatkan informasi tentang ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi memegang peranan yang cukup penting, sebab dengan evaluasi dapat ditntukan apakh kurikulum yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah atau belum. Ada dua aspek yang perlu diperhatikan sehubung dengan evaluasi. Pertama, evaluasi menilai apakah terjadi perybahan tingkah lakusiswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Kedua, evaluasi sebaiknya menggunakan lebih dari satu alat penilaian dalam suatu waktu tertentu. Dengan demikian, penilaian suatu program tidak mungkin hanya dapat mengandalkan hasil tes siswa setelah akhir proses pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar